L Lawliet - Death Note

Kamis, 08 Januari 2015

Surat Cinta Yang Tak Akan Pernah Kamu Baca





                                       
Untuk seseorang yang berada jauh di sudut kota sana....

          Hai, apa kabar?....Semoga kabarmu baik-baik saja ya. Sudah lama ya kita tak saling tatap, apalagi bertemu. Apakah tatapanmu masih sehangat dahulu? Mata yang dulu selalu membuatku terhipnotis sejenak, dan memfokuskan pandanganku hanya kepadamu. Apakah kamu masih mengingatku? Apakah kamu masih mengingat kenangan yang terjadi di antara kita dulu? Semoga kamu masih mengingatnya. Jujur, ingatan tentang hubungan kita yang berjalan singkat masih begitu melekat di otakku. Aku juga tak paham, mengapa sosokmu masih berada dipikiranku walau sudak tak nyata lagi. Semua tentangmu susah sekali untuk kuhapus, berbagai cara telah ku lakukan tapi tetap saja tak membuahkan hasil. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kuliahmu yang sekarang? Apakah kamu bahagia? Apakah kamu telah menemukan yang cinta yang baru? Jika memang sudah, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Jika belum, selamat menemukan jalan barumu.
          Oh iya, selama ini ada secuil rasa yang belum sempat aku ungkapkan ketika kamu benar-benar tak dapat lagi kugapai melalui pandangan mataku. Ketika kita berpisah, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan. Hmmmm, mungkin aku akan mengutarakannya disini. Sebenarnya... aku  menyukaimu. Tak ada yang lain yang mampu memberiku cinta ternyaman selain kamu. Tak ada cinta yang mampu menghiasi canvas hatiku selain warna dari crayon hatimu. Ketika kita berpisah, canvas hatiku hanya tersedia warna hitam dan putih. Padahal dulu saat bersamamu berwarna pelangi yang sangat indah. Hatiku juga sudah menjadi butiran debu saja yang dengan mudah dapat ku tiup kapanpun jika aku kesal ketika tak ada kamu yang ku rindukan kehadirannya. Ketika kita berpisah, kamu membawa lari semua balon-balon anganku bersamamu. Kamu juga membawa lari semua permen-permen cinta yang manis, kau hanya sisakan rasa pahit yang ingin selalu ku muntahkan jika mengingatnya.
          Jujur, aku masih rindukanmu saat ini. Aku tahu, kau tak pernah merindukanku sedikitpun.Aku tahu kita bukan bocah ingusan yang dulu suka berlari,tertawa,dan melakukan hal aneh lainnya,aku tahu kita sekarang sudah masing-masih mengalami tahap dewasa. Aku hanya ingin kau tahu, aku masih sama, walau kenangan yang terjadi diantara kita sudah tak lagi sama. Hanya aku yang masih mengingatnya, dan hanya kamu yang sudah membuangnya. Semudah itu kau datang, semudah itu kau tinggalkan, semudah itu kau buang, semudah itu kau melupakanku. Seperti membalikan telapak tangan, aku rasa kamu hanya menganggap semua rasa dengan entengnya dapat kau hilangkan dengan sekejap. Membalik kenyataan tak semudah saat membalikan selembar kertas
          Mungkin, kau tak akan pernah membaca ini, melihat sekejap matapun tidak mungkin, apalagi membaca hingga paragraf akhir. Mungkin, kau tidak mengetahui usahaku untuk menulis ini, usahaku untuk mengundangmu kembali berotasi di otakku. Tak ada dasar apapun dan tak ada alasan apapun yang menjelaskan mengapa aku harus membiarkan jemariku menari dan kembali menuliskan semua hal tentangmu. Kalaupun kamu membaca surat ini, pasti kamu saat ini sedang membuang muka tak mau membuka bahkan menyentuh masa lalu. Aku bingung ingin mengirimkan surat ini kemana. Jika aku kirim surat ini ke alamat rumahmu, mungkin surat ini hanya akan mendekam di kotak surat rumahmu saja, dan mungkin kamu tak akan membacanya jika di halaman depan tertulis nama pengirimnya adalah aku. Apakah aku harus mengirimkan surat ini ke alamat rumah hatimu? Tempat ternyaman yang pernah aku singgahi dulu, rumah yang dulu selalu hangat dan dipenuhi dengan asap cinta yang mengepul. Aku tak berani mengirimkan surat ini sendirian ke alamat rumah hatimu, mungkin aku akan meminta bantuan teleport. Atau mungkin surat ini akan kubiarkan di luar ruangan, lalu membiarkannya tertiup oleh angin, dan angin itu akan memberikan surat ini kepadamu. Oh iya.... semangat ya diuniversitas barumu! Jika kau rindukan kita yang dulu, aku pun juga begitu.
          Sekian surat aneh dariku. Semoga kamu menyempatkan diri untuk membaca ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Chrysalis Kingdom Template by Ipietoon Cute Blog Design