Sesuatu hilang, sekejap ketika ia pergi .
Namun itu tidak hilang sepenuhnya, ia membekas di
permukaan hati.
Bukan luka, melainkan guratan nama yang terarsir rapi di
sana.
Dihati
........
Namamu.
Ya namamu
konyol tapi namamu masih rapi disana walau 10 tahun kau
pergi
Mencintaimu seperti halnya berjalan di sebuah lingkaran.
mereka benar bahwa lingkaran itu tak hingga
ya Aku tidak menemukan titik temu di mana aku berhenti.
Semua terus berjalan, lambat namun pasti. Hingga aku
mengerti arti cinta yang berputar menyerupai bianglala yang setia berrotasi di
dalam kepala.
Tentang datang dan pulang,
tentang semua orang yang
pernah ada di dalam hidupku,
hanya kamu satu-satunya yang sungguh aman dalam
genggaman doa dalam kedua telapak tangan, ingatan,serta degupan. Kamu terjaga
layaknya sebuah permata yang kusimpan dalam kotak besi yang kukunci mati, tak
kubiarkan satu pun orang selain Tuhan yang boleh membuka dan melihat
keindahanmu.
Semua rahasia tentang kenangan dan keinginan kita, semua
tentang harapan-harapan yang terbias dalam kebersamaan kita.
Tentang datang dan pulang, aku menunggumu kembali.
lucunya kamu tak akan mengetahuinya
tenang aku tak menyalahkanmu
aku yang bodoh
aku tak pernah berucap
bahwa aku menunggumu kembali
bahwa aku mencintaimu
terlintas ingin melupakan namamu,namun tak bisa
hah
betapa bodohnya aku
tapi ini lah realita dimana hati dan logika bertolak
belakang akan cinta yang tak pernah terujar dan penantian akan hadirmu kembali
kedunia ku .
0 komentar:
Posting Komentar