Kepadamu lelaki beersuara parau
Maaf bila aku tak berujar langsung
Setidaknya aku sudah mengambil langkah yang cukup berani
untuk menulis ini
Tolong bacalah dengan seksama
ada satu hal ini isi hatiku untukmu yang tertuang dalam
sebuah tulisan
Kamu harus tau
Ada sepasang mata yang selalu menatapmu dari dunia maya
Ada sepaang mata yang selalu menatapa langit dan berharap
kamu juga mentapnya
Walau raganya jauh namun hatinya hanya akan kembali padamu
Ada kata kata yang selalu membahasmu mesti tak terucap atau
terdengar ke manusia
Namun terdengar hingga ke tuhan
Karna aku hanya berani membicarakan soal dirimu dengan
tuhanku
Dalam diam aku bertanya : apa kabar lelaki bersuara parau
itu?
Sedang apa gerangan disana
Apa kah masih ada aku dalam dirinya
Sepertinya pertanyaan ini tak perlu kutanyakan padamu
Maafkan gadis bodoh ini masih berharap akan dirinya masih
ada dalam dirimu
Lupakah tanya yang terakhir itu
Kamu harus tau
Ada sapa yang ingin ku ujar tapi tak berkata
Aku ingin bersuara dan mengungkapkan semua rasa sebab rindu
selalu menyiksa lebih dalam sehingga menyesakkan dada , namun aku harus
berhenti pada sebuah jeda, kuputuskan memendam dan membungkusnya didalam doa
Lalu biarkanlah ku tulis melalui sebuah aksara agar keabadian
senantiasa mengekalkan rasa,
Yakinlah diamku selalu memperhatikanmu bahkan dari kejauhan.
Dan walau meniadakan kata kata yang tak terdengar , semoga rinduku tetap sampai
kepadamu,bukan wujud nyata yang dilihat tapi dirasa
Biar tuhanku yang menyampaikannya
Semoga sampai pada empu nya
Jakarta, 6 November 2019
-C-